Suatu makanan yang tidak bisa terlepaskan orang di banyak kota, tersaji dikaki 5 hingga kedai dan toko, julukan sama hingga memasaknya.
“GORENGAN. Banyak yang menghidangnya karena banyak pula yang mencarinya, banyak yang suka meskipun sebagian besar penyukanya juga tau bahwa banyak bahaya yang mengintai dibalik nya. 1 potong tahu gorengan mengandung 2,8 gram lemak, lemak nya merupakan jenis lemak trans (Trans fat) yang merupakan penyumbang terbesar untuk penyakit jantung.
Kegembaran masyarakat Indonesia pada makanan bersantan dan makanan yang digoreng memang cukup tinggi, padahal apapun bahan makananya ketika bercampur dengan minyak dan melewati proses pemansan membuat kandugan lemaknya tinggi, termasuk lemak jenuh. Asupan miyak jenuh ini , dalam asupan berlebih bisa memicu penyakit timbulnya penyakit tidak menular, seperti kangker, serangan jantung, diabites, dan kegemukan.
Sejumlah penelitian juga membuktikan bahwa mengkonsumsi makanana yang di proses dengan digoreng lebih 4 kali dalam seminggu, meningkatkan resiko obisetas, dan indonesia sudah masuk dalam daftar 10 negara dengan penderita obisitas tertinggi.
Belum lagi tak jarang penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang, ditambah faktor kebersihan yang tidak terjaga, diluar itu banyak cara olahan makanan di indonesia yang membuat kadar lemak bertambah, setiap perubahan kecil dalam pola mengkonsumsinya baik dalam kualitas maupun kuantitas, berdampak besar dalam megurangi kandungan lemak dalam makanan juga tentu mengurangi faktor resikonya.
Sebenarnya bahaya penyakit yang megancam karena gorengan seperti strok, obesitas, sampai serangan jantung, dapat dihindari dengan alternatif cara mengorengnya salah satunya dengan membeli sendiri kepasar dan mengorengnya sendiri dirumah.
Baca juga artikel kesehatan lainnya.